siti fatimah
Rabu, 01 Juni 2011
Selasa, 03 Mei 2011
Jumat, 22 April 2011
intermezzo
sejarah taman sari yang kukunjungi
Taman Sari Yogyakarta atau Taman Sari Keraton Yogyakarta adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Yogyakarta, yang dapat dibandingkan dengan Kebun Raya Bogor sebagai kebun Istana Bogor. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara 1765-1812 ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.Konon, Taman Sari dibangun di bekas keraton lama, Pesanggrahan Garjitawati, yang didirikan oleh Susuhunan Paku Buwono II sebagai tempat istirahat kereta kuda yang akan pergi ke Imogiri. Sebagai pimpinan proyek pembangunan Taman Sari ditunjuklah Tumenggung Mangundipuro. Seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh Bupati Madiun, Tumenggung Prawirosentiko, besrta seluruh rakyatnya. Oleh karena itu daerah Madiun dibebaskan dari pungutan pajak. Di tengah pembangunan pimpinan proyek diambil alih oleh Pangeran Notokusumo, setelah Mangundipuro mengundurkan diri. Walaupun secara resmi sebagai kebun kerajaan, namun bebrapa bangunan yang ada mengindikasikan Taman Sari berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh. Konon salah seorang arsitek kebun kerajaan ini adalah seorang Portugis yang lebih dikenal dengan Demang Tegis.
Kompleks Taman Sari setidaknya dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat. Bagian selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.
Senin, 18 April 2011
PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP AUDIT SISTEM INFORMASI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

fungsional dalam memenuhi kebutuhan customers yang kompleks. Menipisnya batas eksternal menjadikan perusahaan lebih berfokus ke penyediaan produk dan jasa yang menjadi kompetensi intinya (care competence). Untuk memenuhi kebutuhan customers yang kompleks, perusahaan
membangun jejar ing organi s a s i (organization network), yang di dalamnya setiap perusahaan menjadi anggota jejaring sehingga mampu menghasilkan value terbaik bagi customers, karena koordinasi tidak lagi dijalankan melalui ”command and control mode” namun koordinasi dilaksanakan melalui komunikasi, persuasi dan kepercayaan (trust).
Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia seperti:
• Teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses yang menggantikan peran manusia.
• Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia yang melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
• Teknologi informasi memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai bagian yang berbeda dalam organisasi dan menyediakan banyak informasi ke manajer.
• Teknologi informasi juga memengaruhi antarmuka-antarmuka organisasi dengan lingkungan, seperti pelanggan dan pemasok.
• Teknologi informasi dapat digunakan membentuk strategi untuk menuju keunggulan yang kompetitif (O’Brien, 1996), antara lain:
1. Strategi biaya: meminimalisir biaya/ memberikan harga yang lebih murah terhadap pelanggan, menurunkan biaya dari pemasok.
2. Strategi diferansiasi: mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk/ jasa yang dihasilkan perusahaan terhadap pesaing sehingga pelanggan menggunakan produk/jasa karena adanya manfaat atau fitur yang unik.
3. Strategi inovasi: memperkenalkan produk/jasa yang unik, atau membuat perubahan yang radikal dalam proses bisnis yang menyebabkan perubahan-perubahan yang mendasar dalam pengelolaan bisnis.
4. S t r a t e g i p e r t u m b u h a n : mengembangkan kapasitas produksi secara signifikan, melakukan ekspansi ke dalam pemasaran global, melakukan diversifikasi produk/jasa bam, atau mengintegrasikan ke dalam produk/jasa yang terkait.
5. Strategi aliansi: membentuk hubungan dan aliansi bisnis yang baru dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan lain-lain.
Namun ironisnya, pesatnya perkembangan teknogi informasi tersebut awal mulanya bertolak belakang dengan sudut pandang Auditor yang menilai bahwa hubungan bisnis yang wajar adalah jika dilaksanakan berdasarkan falsafah arm’s length transaction-yaitu transaksi antara pihakpihak yang bebas atau independen.
Langganan:
Postingan (Atom)